Al ser niños justamente saludables, se notaba que en Luffy era incipiente y en Ace ya empezaba a ser una realidad, lo que acababa delatando al más pequeño a su vez.  Eran alfas.  Si ya eso no era suficiente detalle, había que considerar que un niño como Ace ya habría sido celoso de compartir al único amigo que tenía. Ahora sumemos que ese otro niño se volvía una competencia territorial y, más encima, era menor y hacía que Sabo le prestara atención e intentara no verlo tan terrible.  SU atención.  No tan terrible sus pecas. Aunque Luffy no tuviera idea de por qué Ace se ponía tan intenso a veces, ni éste tuviera tanta conciencia de por qué tampoco. Y Sabo estuviera en medio dándoles coscorrones a ambos.  Sabo no despertaba todavía una imagen tan característica como los otros dos. Era fuerte, tenía carácter, no se mostraba dócil. Atinaba a no tener nada especial. Pero después aparecían este tipo de tratos, en donde apañaba a Luffy, regañaba a Ace por insensible, se lo llevaba al menor de la mano a que fueran a la ciudad para conseguir un helado y, además, provocaba un ambiente de equilibrio entre los tres.

Menjadi anak-anak yang cukup sehat, dicatat bahwa di Luffy itu baru jadi dan di Ace itu sudah mulai menjadi kenyataan, yang akhirnya mengkhianati yang terkecil pada gilirannya. Mereka adalah alfa. Jika itu tidak cukup detail, pertimbangkan bahwa anak seperti Ace pasti sudah cemburu berbagi satu-satunya teman yang dia miliki. Sekarang mari kita tambahkan bahwa anak lain itu menjadi kompetisi teritorial dan, terlebih lagi, dia masih kecil dan membuat Sabo memperhatikannya dan mencoba untuk tidak melihatnya sebagai orang yang mengerikan. Perhatianmu. Tidak begitu mengerikan bintik-bintiknya. Meskipun Luffy tidak tahu mengapa Ace terkadang menjadi begitu intens, Ace juga tidak memiliki kesadaran sebanyak itu. Dan Sabo berada di tengah memberikan tamparan pada mereka berdua. Sabo masih belum membangkitkan citra yang khas seperti dua lainnya. Dia kuat, dia punya karakter, dia tidak penurut. Dia berhasil tidak memiliki sesuatu yang istimewa. Namun belakangan muncul perlakuan seperti ini, di mana dia mengatur Luffy, memarahi Ace karena tidak peka, menggandeng tangan si bungsu pergi ke kota untuk membeli es krim dan, selain itu, menimbulkan suasana keseimbangan di antara ketiganya.